Resep Dokter : Jangan Terlalu Nyaman !!

Minggu, 27 Oktober 2013 0 komentar


Haloo pembaca, seberapa seringkah anda mendengar pertanyaan seperti ini : ”apakah hidup anda tidak sesuai rencana? Apakah anda sedang mengalami banyak masalah dengan keterlambatan? Atau apa anda ingin sukses?”. Pertanyaan-pertanyaan tadi mungkin sering didengar dari motivator atau juga karena jebakan MLM, hahaha. Karena anda belum sepenuhnya dewasa saat anda belum pernah di prospekin sama orang-orang MLM. Hahaha (Gue udah)

Well, kita langsung aja ke pokok permasalahan ya. Nah ini, sebagian besar dari anda pembaca merasakan hidup yang serba enak, walaupun ada masalah kecil itu anda anggap sebagai masalah besar karena anda tidak terbiasa dengan masalah kecil tersebut. Lihat sodara-sodara kita yang tidak mampu, mereka banyak di uji hidupnya dan mereka mungkin sudah tidak menganggap hal itu adalah kesulitan bagi mereka melainkan hal-hal yang biasa saja. Contoh kecil saja pada pengguna Smartphone, lihat saja kita pengguna smartphone kalo jaringan lagi ngadat aja udah betenya minta ampun, belom lagi charger, terus pending. Itu liat aja, pasti marah-marah nggak karuan.

 
Semua dari kita  mempunyai sisi kenyamanan masing-masing, yang udah dicontoin tadi. Tersedianya jaringan lancar, ada colokkan listrik dimana-mana terus messenger yang nggak pending itulah contoh kenyamanan itu. Mungkin di sisi lain kita atau semua masyarakat dunia memiliki kenyamanan masing-masing di bidangnya masing-masing. Kenyamanan itu saya sebut sebagai Comfort Zone. Ilmu ini saya dapatkan dari mata kuliah Entrepreneurship dulu dari Bapak Heru Basuki (Terima kasih ilmunya pak, sangat bermanfaat)

Menurut saya sih, comfort zone itu nggak bikin kita nggak produktif. Coba bandingkan lebih sehat mana orang yang jalan kaki ke tempat yang dituju jarak dekat dengan yang naik mobil. Insya Allah sih lebih sehat yang jalan kaki, toh ya deket ini kan tempatnya. Tapi sindrome-sindrome males karena mereka enjoy them comfort zone itu membuat banyak orang (termasuk saya dulu) terlambat mengerjakan sesuatu, selalu berleha-leha karena toh ya mudah ini atau yaudahlah selow kan masih ada si anu atau selow bisa pake ini bisa pake itu. Efek yang paling penting itu bikin nggak sukses.

Suatu waktu yang lalu saya mencoba untuk keluar dari comfort zone saya, saat itu saya sedang mengerjakan skripsi saya. Saya selalu tidur jam 03.00, gila itu pagi banget dan jam 07.00 pagi nanti saya harus ngampus nungguin dosen pembimbing. Kalau lu tau gue, mau ada alarm 10 dideket kuping gue juga paling nggak banter gue bangun jam 10.00. Kalau udah bangun jam 10.00 udahlah pak dosen udah pergi dari kursinya. Artinya kesempatan lewat lagiii.
Suatu ketika, gue nggak sengaja maen game di hape. Terus sangking capeknya mungkin gue ketiduran dilantai dan ketiduran jam 3 kalo nggak salah, kebetulan kamar gue lantainya ada karpetnya. And you know what, gue bangun jam 06.00 coyy !! Karena penasaran ya gue coba lagi, apa ngefek. Dan men, gue bangun jam 06.00 lagi.

Itulah karena menurut gue, kasur empuk yang selama ini jadi comfort zone itu menjadikan gue untuk males bangun. Dan setelah gue keluar dari comfort zone gue, damn. Gue bangun pagi !!